Pemisahan putra putri secara total, meliputi murid, tenaga pengajar dan staf lembaga. Maknanya, santri putri hanya diajar oleh guru perempuan dan guru putra hanya mengajar santri laki-laki. Hanya pengasuh yang mengajar santri putra dan putri, itupun melalui livestreaming. Tidak secara langsung.
Santri putra dan santri putri memiliki gedung asrama dan gedung belajar sendiri-sendiri di tempat yang berbeda. Ini menjamin kondusif dan amannya suasana belajar dari gangguan sekecil apapun.
Santri harus mengikuti program pendidikan formal dan madrasah diniyah sekaligus. Karena visi pesantren adalah untuk mencetak ilmuwan-ulama dan ulama-ilmuwan yang berakhlak mulia.